SELFIE itu DOSA, apabila…
Nuna Nuri - Teruntuk para kaum laki-laki maupun perempuan, alangkah lebih baik bila dapat mengalihkan kegiatan yang bernama ‘selfie’ ini dengan kegiatan yang lebih bermanfaat.
Semisal mengambil foto anak-anak jalanan kemudian menuliskan cerita untuk mengangkat kehidupan mereka, kemudian sebarkan sebanyak-banyaknya di media sosial. Siapa tahu ada seseorang yang usai membaca artikel tersebut menjadi terketuk hatinya. Subhanallah yaa.
Intinya, supaya kita semua dapat bijak menggunakan foto ini untuk kebaikan. Nah, meski sama-sama membawa kamera namun kegiatan ini jauh lebih bermanfaat bukan? Sekaligus meninggalkan mudharat dari foto yang boleh jadi mengarah kepada ‘selfie’. Karena pada dasarnya selfie itu berujung UJUB, RIYA’, dan TAKABBUR
Eh tapi, apa sih hubungan UJUB, RIYA’, dan TAKABBUR dengan berfoto ‘SELFIE’? Supaya tidak timbul kesalahpahaman dan demi menjaga kita dari 3 sifat yang harus diminimalisir tersebut, yuk kita kupas satu-satu.
- UJUB adalah mengagumi diri sendiri, yaitu ketika kita merasa bahwa diri kita memiliki kelebihan tertentu yang tidak dimiliki orang lain. Nah, bila kita berfoto selfie kemudian takjub dengan hasil foto itu, bahkan mencari-cari pose terbaik dengan foto itu, lalu mengagumi hasilnya, mengagumi diri sendiri, maka dikhawatirkan itu termasuk UJUB
- RIYA’ adalah melakukan sesuatu dengan niat supaya mendapatkan pujian dan mengharapkan penghargaan dari orang lain. Apabila kita berfoto selfie kemudian mengunggah di media sosial, berharap ianya di-komen, di-like, di-view dan sebagainya, bahkan kita merasa senang ketika mendapatkan apresiasi, untuk selanjutnya ber-selfie ria dengan alasan ingin mengunggahnya sehingga jadi semisal seleb atau dengan tujuan ketenaran, maka kita masuk dalam perangkap RIYA’.
- TAKABBUR adalah sombong atau membanggakan diri sendiri. Bila kita berfoto selfie, lalu dengannya kita membanding-bandingkan dengan orang lainnya, merasa lebih baik dari yang lain karenanya, merasa lebih hebat karenanya, jatuhlah kita pada hal yang paling buruk yaitu TAKABBUR
Nah, hijabist ketiga sifat ini mematikan hati, membakar habis amal, dan membuatnya layu bahkan sebelum ia mekar. Bila ditillik lagi, memang ini bahasan niat, dan tiada yang mengetahuinya kecuali hati sendiri dan Allah, dan kami pun tiada ingin menelisik maksud dalam hati, hanya sekedar bernasihat pada diri sendiri dan juga menggugurkan kewajiban.
Mari pergunakan waktu sempit sebaik mungkin. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala meridhoi setiap langkah kita menuju kebaikan. Aamiin ^^
*****
Apakah kamu punya cerita inspiratif seputar hijab (hijab story, jodoh, pernikahan)? Atau punya tips tentang perempuan dan hijab (fashion, kecantikan, kesehatan, makanan, resep masakah atau tutorial hijab)? Ayo kirimkan ke email redaksi: coveringhijab@gmail.com sertakan juga biodata singkat kamu ya
Lets be part and being useful hijabers with BeeHijab
*****
setujuuu sekaliii
ReplyDeletekok persis sama statusnya Ustad Felix Siaw ya..
ReplyDeleteDua pekan terakhir ini saya banyak sekali ditanya perihal selfie, bahasan yang menjadi trending topic di twitter, diliput beberapa media lokal dan internasional, dan akhirnya menempatkan saya seolah-olah yang paling bertanggung jawab atas urusan ini, karena mulainya bahasan ini dari kumpulan twit yang diambil dari akun pribadi saya @felixsiauw
Berikut kumpulan twit yang dimaksud
__________________________
selfie itu kebanyakan berujung pada TAKABBUR, RIYA, sedikitnya UJUB
buat cewek apalagi cowok, lebih baik hindari yang namanya foto selfie, nggak ada manfaatnya banyak mudharatnya
bila kita berfoto selfie lalu takjub dengan hasil foto itu, bahkan mencari-cari pose terbaik dengan foto itu, lalu mengagumi hasilnya, mengagumi diri sendiri, maka khawatir itu termasuk UJUB
bila kita berfoto selfie lalu mengunggah di media sosial, lalu berharap ianya di-komen, di-like, di-view atau apalah, bahkan kita merasa senang ketika mendapatkan apresiasi, lalu ber-selfie ria dengan alasan ingin mengunggahnya sehingga jadi semisal seleb, maka kita masuk dalam perangkap RIYA
bila kita berfoto selfie, lalu dengannya kita membanding-bandingkan dengan orang lainnya, merasa lebih baik dari yang lain karenanya, merasa lebih hebat karenanya, jatuhlah kita pada hal yang paling buruk yaitu TAKABBUR
ketiganya mematikan hati, membakar habis amal, dan membuatnya layu bahkan sebelum ia mekar
memang ini bahasan niat, dan tiada yang mengetahuinya kecuali hati sendiri dan Allah, dan kami pun tiada ingin menelisik maksud dalam hati, hanya sekedar bernasihat pada diri sendiri dan juga menggugurkan kewajiban
teringat masa lalu, kami masih merasakan masa dimana memfoto diri sendiri adalah aib, sesuatu yang aneh, tidak biasa, dan cenderung gila, narsis di masa kami bukan sesuatu kebiasaan
zaman sekarang malah terbalik, cewek-cewek Muslimah tanpa ada malu memasang fotonya di media sosial, satu foto 9 frame, dengan pose wajah yang -innalillahi- segala macem, saat malu sudah ditinggal, dimana lagi kemuliaan wanita?
alhamdulillah, sebelum Muslim apalagi sesudahnya, tak pernah sekalipun kami ber-selfie ria, kecuali tatkala harus membuat video di Roma, dan tidak ada yang bisa mengambil gambar sendiri, selain batu yang menjadi penolong, hehe..
alhamdulillah, nggak pernah selfie, karena selalu ada yang mau fotoin dan ada yang bisa diajak foto >> @ummualila, andai dulu @ummualila demen selfie-an, tentu saya nggak ajak untuk dua-duaan hehe..
jadi hati-hati yang doyan selfie, bisa-bisa selfie terus seumur-umur
saudaramu yang nulis ini karena sayang kamu,
@felixsiauw
Tambahan Dari gue..
ReplyDeleteGAK BERSYUKUR OLEH APA YANG DIBERIKAN OLEH TUHAN
Misalnya saja Selfie Pake C360.. Wajahnya diedit jadi lebih putih atau apalah semacamnya