Jangan Terjebak! Film Hijab Bukan Film Religi

Banner film Hijab dok.21cineplex.com
Hijab, sebuah judul film garapan pertama rumah produksi Dapur Film ini merupakan film komedi yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Atas dasar ide istrinya, Zaskia Adya Mecca, film ini menceritakan bagaimana hijab bisa mengubah kehidupan pemerannya; Bia, Tata, Anin dan Sari. Keempatnya adalah sahabat sejak SMA hingga mereka semua berumah tangga kecuali Anin.

Dimulai dari scene kemunculan 4 sahabat tersebut menceritakan alasan kenapa mereka berhijab. Hingga bagaimana mereka terjebak dalam kehidupan 'hijab' mereka. Jangan disalah artikan, 'hijab' adalah bagian dari bisnis yang mereka jalankan di belakang pasangan masing-masing, bukan yang melekat di kepala. Tetapi justru 'hijab' inilah yang mengubah kehidupan mereka bisa membantu suami dalam kebutuhan rumah tangga, hingga mengubah kondisi dimana salah satu pasangan ada yang suaminya tak pulang ke rumah. Inilah alasan tepat kenapa film ini berjudul Hijab.

Buruknya masyarakat kita inilah yang selalu menghakimi sesuatu hanya dari covernya saja. Membaca judul dan langsung memberi label tertentu. Ketika melihat detail banner di theater, tidak ditemukan label religi. Justru saya (admin) kaget, "kok nggak ada kata-kata religi?" hingga berbuntut penasaran, "film hijab macam apa yang komedi?"

Setelah melihat film sampai selesai justru sepakat salah jika film ini dilabeli religi. Atau ekspektasi yang terlalu tinggi, berharap ini film religi ternyata hasilnya komedi. Memang nggak nyambung jika komedi dikait-kaitkan dengan alasan berhijab masing-masing pemeran sehingga ada komentar film ini menjelek-jelekkan Islam bahkan mengatakan sutradaranya bagian dari JIL (Jaringan Islam Liberal).

Herannya dari review yang banyak beredar, mereka hanya menyaksikan trailernya kemudian menulis tanpa mengkaji secara utuh yang diikuti komentar panjang lainnya yang juga tak turut menyaksikan film ini. Tak ubahnya hanya memanjangkan lidah saja.

Yuk hijabist kembali lagi dengan ayat ini;
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya”. (QS. Al Israa’ : 36)

Alangkah baiknya jika tidak mengetahui sesuatu secara pasti lebih baik diam. Atau setidaknya membuktikan sendiri. Mumpung masih tayang gih buruan nonton. Ini juga yang membuat kami penasaran ingin melihatnya sampai tuntas. Tentu saja dengan mengosongkan gelas terlebih dahulu agar tak terjebak pada presepsi negatif yang sudah beredar.


*****

Apakah kamu punya cerita inspiratif seputar hijab (hijab story, jodoh, pernikahan)? Atau punya tips tentang perempuan dan hijab (fashion, kecantikan, kesehatan, makanan, resep masakah atau tutorial hijab)? Ayo kirimkan ke email redaksi: coveringhijab@gmail.com sertakan juga biodata singkat kamu ya

Lets be part and being useful hijabers with BeeHijab

*****

Comments

  1. siip... setuju mbak... :) apapun itu film Indonesia berkualitas harus diapresiasi biar nggak terus-terusan muncul film2 komedi yang cenderung vulgar... pengen nonton tapi udah nggak tayang keknya.. nunggu DVD nya keluar aja wes :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts