Agar Tidak Terjebak Makanan Haram

Hijabist, mencicipi beragam makanan dari satu tempat ke tempat lain memang menyenangkan ya? Apalagi jika ada warung makan baru, hijabist pecinta kuliner tentu nggak mau ketinggalan untuk mencoba. Ditemani sama pasangan makin seru lagi tuh.

Tapi, pernah terbayang nggak jika tempat kuliner baru yang kita tuju tersebut ternyata makanannya haram? Seperti kasus Siomay Cu-Nyuk di Jakarta. Ada perempuan berhijab yang dengan santainya makan Siomay Cu-Nyuk di tempat terbuka. Padahal Cu-Nyuk adalah istilah untuk BABI. Hii 

Tentu kita nggak mengharapkan makanan yang masuk ke tubuh kita menjadikan pemberat ke surga nantinya kan? Nah agar tak terjebak makanan haram simak yuk tips kuliner halal dari BeeHijab berikut ini:
dok. MUI

1. Mencari Label Halal
Yang paling aman memang mencari label halal di tempat kuliner tersebut. Bagaimapun kita sudah memiliki amirul yang menjamin sertifikat halal. Jika masih ragu tentang label halal, kita boleh kok menanyakan sertifikat Halal dari MUI kepada pemilik tempat kuliner.

2. Jangan Berpatokan Penjualnya Berhijab
Ada anggapan penjual muslim tidak mungkin menjerumuskan pelanggannya dengan memakai bahan-bahan yang tidak halal. Eits, tunggu dulu. Seringkali kita lupa bahwa penjual belum tentu pemilik usaha. Sekalipun muslim, adakalanya mereka dengan jujur memberitahukan halal haramnya jika yang beli berhijab (muslim). Tetapi ada juga lho yang i dont care jika tidak ditanya, karena mereka hanya menjalankan perintah si boss. Setidaknya dengan penjual yang berhijab kita bisa leluasa menanyakannya.

3. Jangan berpatokan ada pelanggan berhijab yang makan di tempat tersebut.
Berkaca dari kasus Cu-Nyuk, kita harus lebih waspada dengan nama makanan baru yang belum kita kenal. Bisa jadi orang yang makan ditempat tersebut belum tentu tahu tentang makanan tersebut. Lebih baik tanyakan kepada sesama pelanggan semisal, "ini makanan apa Mbak?" atau "Bahan dasarnya apa sih?" Kalau ternyata jawabannya ambigu kita bisa langsung tanya ke penjualnya agar yakin benar itu makanan halal atau haram.

4. Jangan malu dan segan untuk izin melihat proses masaknya
Jarang banget memang kita temui pelanggan yang sampai ingin tahu proses memasaknya. Tapi ini penting untuk tempat makan yang baru kita temui agar kita tahu cara memasaknya benar. Tidak menggunakan bahan atau mencampur peralatan yang mengandung babi.

5. Cari testimoni pelanggan sebelum membeli
Kita bisa mencarinya di internet. Era digital dan kemudahan akses informasi tentu jika ada tempat makan yang diburu selalu ada yang mereviewnya di internet. Banyak situs-situs kuliner yang sudah menyajikan. Atau Food blogger, blogger-blogger kuliner yang selalu menginformasikan tempat makan. Jika memang tidak ditemukan dan kita ingin mencicipinya. Maka kita harus waspada ya hijabist, dan bisa menerapkan 4 tips lainnya di atas.


*****

Apakah kamu punya cerita inspiratif seputar hijab (hijab story, jodoh, pernikahan)? Atau punya tips tentang perempuan dan hijab (fashion, kecantikan, kesehatan, makanan, resep masakah atau tutorial hijab)? Ayo kirimkan ke email redaksi: coveringhijab@gmail.com sertakan juga biodata singkat kamu ya

Lets be part and being useful hijabers with BeeHijab

*****

Comments

Popular Posts