5 Hal Yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Membentak Anak

"Bambang! Kamu ini selaluu saja tiap hari bikin ibu marah-maraah!!!" 
Nuna Nuri - Nah lo, do’anya keluar juga. Maka jangan marah lagi kalau kejadian serupa terulang kembali. Lha wong sudah berdo’a sebelumnya. Ingat selalu ya kata pepatah, bahwa ucapan adalah do’a. Memang terkadang kita sering lupa dengan hal-hal yang sepele. Tanpa disadari, justru ucapan seperti itu seakan menjadi kebiasaan.

Bahkan terkadang kekesalan orang tua bisa berdampak pada anak. Maka dari itu, orang tua harus menyelesaikan masalahnya lebih dulu. Dari beberapa artikel dan penelitian disebutkan bahwa, satu bentakan merusak jutaan sel-sel otak anak kita. Dari hasil penelitian, Lise Gliot menyimpulkan bahwa pada anak yang masih dalam pertumbuhan otaknya yakni pada masa golden age (2-3 tahun pertama kehidupan), suara keras dan membentak yang keluar dari orang tua dapat menggugurkan sel otak yang sedang tumbuh. Sedangkan pada saat ibu sedang memberikan belaian lembut sambil menyusui, terdapat rangkaian otak yang terbentuk indah.
sumber: theasiaparent.com
Nah, masih sering membentak anak saat ia melakukan kesalahan? Ada baiknya tengok dulu apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang seperti berikut ini :
  1. Anak menjadi apatis, sering tidak peduli pada suatu hal
  2. Anak memiliki pribadi yang tertutup dan suka menyimpan unek-uneknya, takut mengutarakan-karena takut dipermasalahkan
  3. Anak memiliki sifat pemarah, egois dan judes karena dibentuk dengan kemarahan oleh orang tuanya. Misalnya ketika ada hal yang tidak berkenan dihati karena sikap kawannya, anak cenderung agresif dan memarahi kawannya. Padahal masalahnya hanya sepele
  4. Anak memiliki sifat menantang, keras kepala dan suka membantah nasehat atau perintah orang tuanya
  5. Bahkan saat dewasa anak menjadi minder dan takut untuk mencoba hal baru. Jiwanya sering merasa bersalah sehingga hidupnya dihinggapi keraguan dan kurang percaya diri


5 alasan diatas sudah lebih dari cukup untuk membuat masa depan anak menjadi suram. Yang hanya diawali dengan bentakan atau kata-kata kasar. Lho, kalau tidak dibentak anak bisa manja! Alangkah lebih baiknya bukan dibentak, namun dengan berusaha tegas memberi aturan sebab akibat. Masih ada banyak cara untuk menegur dengan lebih baik.

Anak yang dekat dengan orang tuanya akan jarang marah. Terlebih bila hubungan itu harmonis dan akrab. Orang tua lebih mengenal dan memahami karakter anak sehingga dapat menghindari kondisi pemicu pertengkaran. Coba untuk menarik napas setiap kali hendak marah. “Kondisikan diri untuk tidak memerhatikan hal-hal kecil yang bisa memicu kemarahan.”

Agar hubungan orang tua-anak harmonis tingkatkan pendekatan dengan melakukan kegiatan bersama. Kemudian memberi contoh atau sikap yang baik, bisa meningkatkan rasa percaya diri. Meluangkan waktu untuk bermain bersama, dan memberikan tanggung jawab, membuat anak lebih merasa spesial.

Sebenarnya, apa yang diinginkan oleh anak adalah kedua orang tua yang senantiasa merentangkan kedua tangannya sembari membisikkan kata “Semua baik-baik saja ada ayah dan Ibu disini”, dengan senyum yang tulus. Maka kehangatan akan tercipta. Sederhana bukan? Namun kita sering terlupa. Yuk kembali berbenah sebelum terlambat ^^



*****

Apakah kamu punya cerita inspiratif seputar hijab (hijab story, jodoh, pernikahan)? Atau punya tips tentang perempuan dan hijab (fashion, kecantikan, kesehatan, makanan, resep masakah atau tutorial hijab? Ayo kirimkan ke email redaksi: coveringhijab@gmail.com sertakan juga biodata singkat kamu ya

Lets be part and being useful hijabers with BeeHijab

*****

Comments

Popular Posts